Tubuh manusia, dimana pun mereka berada, akan selalu terancam oleh
paparan bakteri, virus, parasit, radiasi matahari, dan polusi. Bakteri
pathogen, virus, maupun parasit tersebut bisa menginfeksi tubuh kita
melalui makanan yang kita makan, udara yang kita hirup, segala sesuatu
yang kita sentuh, serta lingkungan lain dimana pun kita berada. Akan
tetapi, Subhanallah, kita dilindungi oleh berlapis-lapis pertahanan
tubuh, sehingga jika system pertahanan tubuh kita bekerja optimal,
paparan tersebut tidak akan mengganggu system homeostasis tubuh kita,
sehingga kita tetap sehat!
Pertahanan
garis depan tubuh kita adalah sel-sel kita. Profesor ShizuoAkira dan
kelompoknya di Pusat Riset Imunologi di Universitas Osaka Jepang telah
menemukan indra unik pada sel yang disebut Reseptor Toll (Toll-Like Receptor / TLR).
TLR ini dimiliki oleh seluruh sel-sel dalam tubuh kita. Jika ada kuman
(=bakteri pathogen, virus, dan parasit ) menyerang salah satu sel kita,
maka TLR sel tersebut akan mengeluarkan zat antibakteri dan antivirus.
Disamping itu, lewat kerja sensor (saraf sensorik), sel-sel lain
disekitar diberitahu mengenai bahaya tersebut, akibatnya seluruh sel
tersebut mengeluarkan zat antibakteri dan antivirus yang diarahkan ke
kuman penyerang. Jika seluruh sel kita sehat, pertahanan garis terdepan
kita kuat, maka kita sudah menang ditingkat ini!
Kuman
yang berhasil lolos dari benteng terdepan, akan menghadapi pertahanan
lapis kedua yang biasa disebut pertahanan fagositosis karena system ini
khusus melibatkan sel-sel darah putih, terutama makrofag dan neutrofil.
Mereka (makrofag & neutrofil) akan mengejar dan menelan kuman,
sekaligus mengidentifikasi struktur kuman. Jika mereka gagal, akan ada
bantuan dari sel-sel limfe (getah bening). Makrofag akan mengirimkan
informasi mengenai struktur kuman kepada sel limfe T penolong (T-helper),
kemudian sel T penolong akan mengeluarkan limfokin yang merangsang
makrofag menjadi bentuk lebih agresif, sehingga makrofag bisa menelan
kuman dengan lebih mudah. Jika makrofag tetap gagal, maka sel limfe B
akan mengeluarkan antibodi berdasarkan struktur kuman yang telah
dikenali oleh sel limfe T (sebagai antigen). Usaha beregu ini disebut
reaksi kompleks antigen-antibodi. Jika antibodi berhasil mengalahkan
kuman, maka kita akan sembuh!
Begitulah
sekelumit usaha tubuh menghadapi serangan kuman. Seluruh proses
tersebut melibatkan suatu katalis yang disebut “ENZIM”. Jika enzim yang
dibutuhkan tidak bekerja optimal atau jumlahnya tidak cukup, maka sistem
tidak akan berjalan. Disinilah peran BioJanna secara global, yaitu memasok kebutuhan enzim tubuh!
Secara spesifik, letak kerja BioJanna adalah sebagai berikut:
- Pada
garis pertahanan terdepan ditingkat sel, BioJanna menjaga agar sel
selalu sehat dengan melancarkan proses regenerasi sel
(apoptosis/kematian sel terprogram). Normalnya, antara 50 – 70 miliar
sel mati tiap hari karena apoptosis pada rata-rata manusia dewasa. Jika
sel tidak berapoptosis, pembiakan sel menjadi tak terkendali dan
akhirnya menjadi sel kanker. Proses apoptosis tersebut juga melibatkan enzim
- Pada pertahanan lapis kedua, baketri Lactobacillus sp.
yang terkandung melimpah dalam BioJanna akan mengaktifkan sel-sel imun
kita seperti makrofag, limfosit, dan neutrofil. Jika sel-sel imun kita
aktif, kerjanya akan optimal, sehingga ampuh melawan serangan kuman
- Pada
proses detoksifikasi dalam sel seperti telah disebutkan, BioJanna akan
membantu memasok kebutuhan enzim. Bahkan jika kebutuhan enzim tercukupi,
sel yang terkena kuman akan menghasilkan enzim untuk menghancurkan diri
sendiri (= bunuh diri sel), itu adalah suatu pertahanan yang pamungkas.
Hampir
semua penyakit disebabkan karena system kekebalan tubuh kita yang buruk
/ tidak bekerja optimal, namun ada beberapa penyakit yang erat
kaitannya dengan fungsi sistem kekebalan tubuh, antara lain:
- Seluruh penyakit infeksi, baik infeksi bakteri, virus, ataupun parasit
- Penyakit alergi
- AIDS
- Lupus,dll
Wallahu a’lam bish showab
Mari berikhtiyar dengan BioJanna.